Keburukan yang Tersembunyi
Salah satu hal yang perlu kita perhatikan adalah keburukan yang tersembunyi. pelaku tanpa sadar melakukannya. Bahkan, ia merasa tengah melakukan kebaikan. Lantas, seperti apakah keburukan tersebut?
Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah mengatakan, “Sebesar-besar aib adalah kamu mengira keburukan orang lain sedangkan keburukan itu terdapat dalam dirimu sendiri.”
Manusia itu merupakan makhluk yang tak luput dari kesalahan dan lupa, terkadang ia terjerumus melakukan hal yang buruk. Contohnya, kita melarang orang lain untuk berkata kasar, nyatanya kita sendiri masih melakukannya. Mencela orang lain lantaran tidak menepati janji, padahal diri kita masih lalai melaksanakan amanah tersebut. Bahkan Imam Asy-Syafi’i berkata, “ini adalah sebesar-besarnya aib.”
Meskipun ia mengucapkan seribu kata untuk menasehati orang lain agar tidak melakukan suatu keburukan, tetapi kita sendiri masih melakukannya dan kita tidak mau berusaha untuk menjauhi hal tersebut, Sungguh, sejatinya tanpa kita sadari sedang menghinakan diri kita sendiri secara nyata.
Tidaklah keburukan yang sama melainkan ada dalam diri kita sendiri. Kita pernah melakukannya akan tetapi kita lupa atau kita tidak sadar ketika melakukan tersebut lantaran bisikan setan yang begitu kuat, hingga tidak ada peluang lagi berfikir bahwa perilaku ini dapat menimbulkan kerugian bagi diri kita sendiri.
baca juga artikel kamiBatasan Aurat Wanita di Depan Saudara Ipar
Maka, sebelum menyampaikan untaian nasehat, teguran atau mengingatkan kesalahan orang lain, terlebih dahulu intropeksi diri sendiri, gunakanlah tutur kata yang baik, agar mereka tidak tersinggung dengan nasehat yang kita sampaikan. Dan yang lebih utama ialah mereka mau menerima nasehat kita dengan hati yang lapang. Wallahu A’lam bish Shawab (Mizania al-Fadhilah/ an-najma.com)