Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Pakar Hadits Abad Ini
Beliau merupakan ulama kelahiran asal Albania, bernama lengkap Abu Abdirrahman Muhammad bin Al-Haj Nuh bin Najati bin Adam Al-Asyqudri Al-Albani Al-Arnauthi, lebih sering dikenal dengan nama Muhammad Nashiruddin Al-Albani. Lahir pada 16 Agustus 1914 M/1332 H di kota Asyqudaroh.
Rihlah Ilmiah, Pendidikan, dan Karyanya
Syaikh Al-Albani mempelajari ilmu Al-Qur`an langsung kepada orang tuanya sampai khatam dengan riwayat Hafs bin `Ashim. Saat itu orang tua beliau sangat kental dengan madzhab Hanafi. Beliau belajar banyak ilmu kepada ayahnya dan menghafal kitab Mukhtasar Al-Quduri.
Dari sekian banyak ilmu yang beliau pelajari, syaikh Al-Albani tertarik dengan ilmu hadits. Ia pun mempelajari hadits pada usia sekitar 20 tahun karena pengaruh dari gurunya, bernama syaikh Muhammad Rasyid Ridha. Beliau selalu menyibukkan dirinya untuk mentelaah, mentahqiq, dan menta`liq kitab-kitab hadits di maktabah Adz-Dzahiriyah. Beliau disediakan tempat pribadi di sana karena sibuk belajar hingga dua belas jam lamanya. Murid-murid beliau pun merujuk kepadanya tentang hadits-hadits. Syaikh Al-Albani telah menyelesaikan buku yang berjudul Al-Mughni `an Hamli Al-Asfaar fii Al-Asfaar, kitab ini termasuk karya pertama beliau dalam bidang hadits. Karya beliau yang lain yaitu Ahkamu Al-Janaiz, Sifat Shalat Nabi, Silsilah Al-Ahaditsu Al-Shahihah, Shahih Al-Tarhib wa Targhib, dan masih banyak lagi karya beliau yang sudah cetak dan masih dalam bentuk manuskrip (tulisan tangan).
Setelah berjalannya waktu syaikh Al-Albani menjadi terkenal di kalangan masyarakat dan beliau menjadi rujukan mereka dalam perkara syariat terutama dalam bidang hadits. Beliau juga mengajar ilmu hadits dan fikih di Universitas Islam Madinah sekaligus menjadi mufti di sana.
Pujian Ulama Terhadapnya
Asy Syaikh Al Allamah Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz mengatakan: “Tidak pernah aku melihat di bawah kolong langit ini seorang yang alim dalam masalah hadits di zaman ini yang semisal dengan Al-Allamah Muhammad Nashiruddin Al Albani”. Syaikh Ibnu Baz juga ditanya tentang hadits bahwa Allah menjadikan setiap 100 tahun seorang mujaddid bagi agama ini, siapakah mujaddid tersebut di masa ini? Beliau menjawab: “Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, dialah mujaddid di zaman ini menurutku, wallahu a’lam“.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan: “Dari pertemuanku dengan beliau (Al-Albani) yang hanya beberapa kali, beliau adalah orang yang sangat bersemangat mengamalkan sunnah dan memerangi bid’ah, baik dalam akidah maupun dalam amal. Adapun dari tulisan-tulisan beliau yang saya baca, saya pun mengetahui hal tersebut. Beliau adalah orang yang memiliki pengetahuan yang besar dalam ilmu hadits, secara riwayah maupun dhirayah. Allah Ta’ala telah menjadikan beliau orang yang bermanfaat kepada manusia melalui tulisan-tulisannya, dari ilmunya, serta dari jasa dan upaya besarnya dalam ilmu hadits. Ini adalah anugerah yang besar bagi kaum muslimin, walillahil hamd. Adapun hasil-hasil tahqiq beliau dalam bidang hadits, saya sarankan anda merujuk kepada beliau”.
Baca juga artikel kami Khadijah binti Khuwailid, Pedagang Wanita Kaya Raya
Wafatnya Syaikh Al-Albani
Syaikh Al-Abani menghembuskan nafas terakhirnya di usia 85 tahun pada 2 Oktober 1999 M/1420 H tepatnya di Yordania. Banyak kaum muslimin yang datang untuk menshalati jenazah beliau.
Semoga Allah subhanahu wata`ala merahmati beliau, meninggikan derajatnya, dan menjadikan ilmu yang ia tinggalkan bermanfaat bagi umat ini. Aamiin. Waallahu ‘alam bisshawab. (Afifah/an-najma.com)
Referensi:
- https://muslim.or.id/27562-biografi-asy-syaikh-al-muhaddits-muhammad-nashiruddin-al-albani-1.html
- Wikipedia
- Muhammad Nashiruddin Al-Albani
- Al-Ikhtiyarat Al-Fiqhiyyah li Al-Imam Al-Albani