Kejujuran Baginda Rasulullah
Jujur adalah sifat terpuji, yang memiliki makna sederhana yaitu “mengakui suatu hal”. Akan tetapi, tidak mudah bagi semua orang untuk merealisasikan dalam hidupnya. Kejujuran haruslah tertanam sejak saat dini agar sifat tersebut terbentuk dalam dirinya.
Di zaman sekarang ini, banyak di sekitar kita para pedagang yang tidak berhias diri dengan sifat jujur. Demi meraih seonggok harta, mereka rela mendzalimi orang lain dengan menjualkan barang-barang yang tidak layak diperjualbelikan. Seperti, para penjual bakso yang rela menggunakan ayam tiren untuk adonannya karena lebih murah. Mereka rela meraup keuntungan yang banyak walaupun harus memberikan penyakit kepada orang lain.
Kejujuran akan membawa kebaikan dunia dan akhirat. Membuat seseorang menjadi terpercaya ucapan dan tindakannya. Kejujuran merupakan akhlakul karimah yang sudah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam ajarkan kepada ummatnya.
Seperti yang sudah Allah firmankan dalam kalam-Nya,
يَاأَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوۡنُوۡا مَعَ الصّٰدِقِيۡنَ
“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada allah dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar” . (QS. At-Taubah [9]: 119).
Lalu apakah arti dari jujur? Lalu apa sih manfaat dari berkata jujur?
Apa Itu Jujur?
Jujur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah lurus hati, tak berbohong dalam tutur kata dan tak curang dalam permainan. Sedangkan secara istilah jujur berkaitan dengan integritas yang mencakup keseluruhan karakter seseorang. Integritas mengacu pada kesesuaian antara kata dan tindakan.
Kejujuran Rasulullah dalam berdagang
Rasulullah adalah suri tauladan sejuta ummat. Akhlaknya yang mulia membuat semua orang terpesona. Tuturkatanya yang tidak pernah berbohong membuat semua orang percaya perkataannya. Sebelum Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam diutus menjadi nabi pun sudah dijuluki al-amin oleh kaum Quraisy karena kejujuran beliau.
Seperti kisah beliau, sepeninggalan kakeknya, hak asuh Rasulullah berpindah kepada pamannya yang bernama Abu Thalib. Ketika Rasulullah sudah berumur 25 tahun pamannya pun merasa bahwa Rasulullah sudah cukup umur, dewasa, dan mampu menjaga diri. Akhirnya ia pun mencoba menawarkan kepada Rasulullah untuk mencoba untuk berdagang. Yang kebetulan sekali pamannya mendengar kabar bahwa Khadijah -saudagar yang kaya raya akan memeberangkatkan kafilah dagangnya ke syam.
Singkat cerita akhirnya Rasulullah pun ikut berdagang ditemani oleh budak Khadijah yang bernama Maisarah. Karena kepintaran dan kejujuran Rasulullah, ketika ada cacat dalam dagangannya beliau sampaikan kepada pembeli dan tidak pernah sekalipun beliau mengurangi timbangannya. Akhirnya barang dagangan itu laku dengan cepat dan meraup keuntungan yang besar pula. Maisaroh sangat takjub dengan cara berdagangnya.
Baca juga artikel kami lainnya Apakah Wudhu Wanita Menjadi Batal Karena Keputihan?
Apa sih manfaat dari berkata jujur?
Manfaat dari berkata jujur sangat banyak, diantaranya adalah:
Pertama, Meningkatkan kepercayaan diri
Ketika berkata jujur maka tidak ada hal yang akan disembunyikan, dengan itu akan membuat seseorang percaya diri dan nyaman. Maka akan percaya diri pula ketika bertemu dengan orang lain
Kedua, Dapat dipercaya
Ketika kejujuran sudah tertanam dalam diri seseorang maka ia akan dipercaya oleh orang lain, dan jalan kesuksesan pun terbuka untuknya.
Ketiga, Memiliki banyak teman
Karena seseorang akan betah ketika dekat dengan orang yang jujur, dengan kejujuran itulah daya Tarik tersendiri sehingga ia memiliki banyak teman.
Keempat, Tingkatkan prestasi
Jujur akan menambah prestasi seseorang. Dengan berkata jujur, mendorong orang untuk memperbanyak wawasan dan pengetahuan.
Inilah di antara dari manfaat berkata jujur, semoga kita bisa lebih mudah untuk senantiasa selalu berkata jujur agar kelak jalan kesuksesan terbuka lebar untuk kita. Wallahu a’lam bissawab. (Ni’mah Nur/an-najma.com)