Berharap Kepada Allah Tak Akan Membuatmu Kecewa

0

Seluruh manusia tentu pernah merasakan rasa kecewa. Entah karena takdir yang tidak sesuai ekspetasi atau karena terlalu berharap kepada manusia. Lantas mengapa kita sering merasakan kekecewaan? Salah satu penyebab dari rasa kecewa adalah menaruh harapan kita selain kepada-Nya.

Ketika kita berani meletakkan harapan kepada manusia, maka mau tidak mau harus siap menerima konsekuensinya yaitu rasa kecewa. Hanyalah Allah satu-satunya tempat untuk meletakkan seluruh harapan dan hanyalah Allah satu-satunya tempat yang tidak akan membuat kecewa hamba-Nya. Lalu bagaimana caranya agar menumbuhkan rasa berharap kepada Allah?

Apa Itu Berharap?

Kata berharap dalam bahasa Arab disebut dengan Rajaa-Yarjuu-Raja’an yang artinya adalah mengharap atau berharap. Sedangkan secara istilah adalah berharap untuk memperoleh pengharapan dan karunia Allah Subhanu waa Ta’ala. Hanyalah kepada Allah tempat sebaik-baik menaruh harapan.

Terlalu sering berharap kepada manusia akan mendatangkan kekecewaan yang tak terhingga. Seperti halnya dengan menaruh segudang ekspektasi akan diperlakukan orang lain dengan baik padahal kenyataannya tidak begitu, kekecewaan lah yang akan hadir.

Lantas hanyalah kepada Allah tempat sebaik-baik menaruh harapan. Ketika kita sudah percaya dan meletakkan seluruh harapan kepada Allah maka ia akan  percaya apapun masalah yang ia hadapi pasti akan ada jalan keluarnya. Allah telah menjelaskan dalam Surat Al-Insyirah: 6 yang artinya, “Bersama kesulitan pasti ada kemudahan”.

Baca juga artikel kami Yang Hilang dari Piagam jakarta

Lalu bagaimana cara menumbuhkan rasa berharap kepada Allah?

Pertama, Berpegang teguh kepada Agama Allah

Al-Qur’an adalah pedoman hidup, ketika seseorang berpegang teguh dengan Al-Qur’an maka hidupnya akan terarah dan Al-Qur’an bisa mengarahkan dalam mengambil keputusan yang benar.

Kedua, Berharap kepada Allah

Setiap usaha dan langkah yang akan kita ambil, maka berusahalah dan tumpahkan seluruh harapan hanya kepada Allah, karena ketika menaruh seluruh harapan kepada-Nya kita tidak akan merasakan kekecewaan. Dengan selalu memohon ridha dan kesuksesan pada-Nya.

Ketiga, Mempunyai rasa takut kepada Allah

Takut akan siksa dan azab-Nya adalah sifat yang sangat penting untuk ditanamkan dalam diri. Dengan hadirnya rasa takut, maka membuat seseorang berhati-hati dalam bertindak sehingga menjaga diri dari jalan yang salah.

Keempat, Memiliki rasa cinta kepada Allah

Ketika rasa cinta kita kepada Allah lebih besar dari pada cinta kita kepada makhluk-Nya, kita tidak lagi peduli atas balasan orang lain terhadap kita. Kita akan selalu ingin berbuat baik karena kita cinta kepada Allah dan berharap cinta-Nya.

Kelima, Yakin bahwa rahmat Allah dekat dengan orang-orang yang berbuat baik

Selalu yakin bahwa perbuatan baik akan kembali ke pelakunya. Bahwa seluruh kebaikan akan Allah ganti dengan kebaikan yang semisal atau bahkan lebih dari itu. Kemudian percaya bahwa rahmat Allah sangat lah luas dan Allah cinta dengan hamba-hamba-Nya yang senang berbuat baik.

Dengan selalu berusaha agar kita hanya berharap kepada Allah, tidak akan lagi ada rasa kecewa yang datang hanya bersebab makhluk-Nya. Seluruh amalan yang kita kerjakan, perbuatan baik yang kita lakukan, usaha, dan usaha-usaha yang kita maksimalkan, semuanya hanya karena kita adalah hamba-Nya. Hanya karena kita mengharap ridha dan rahmat-Nya. Cukup lah Allah yang menilai kita, cukuplah Allah yang membalas kita. Waallahu ‘alam bisshowab. (Nimah Nur/An-Najma.com)

Leave A Reply

Your email address will not be published.