Ghibah Perkara Dosa Mengundang Candu
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Bulan tersebut memiliki banyak sekali keistimewaan. Umat Islam akan berlomba-lomba untuk memperbanyak amal sholih. Karena pada bulan Ramadhan, Allah membuka pintu surga seluas-luasnya, dan menutup rapat pintu neraka.
Seringkali sudah memperbanyak amal sholih di bulan Ramadhan, akan tetapi tidak lupa dengan ghibahnya yang terus berjalan tanpa henti. Kita sebagai kaum wanita yang dikaruniai Allah memiliki 20 ribu kata, lebih banyak daripada laki-laki yang hanya 7ribu kata. Tidak mudah bagi kaum wanita untuk lebih menjaga mulutnya dari ghibah. Sedangkan ghibah sangatlah mengundang candu.
Apa itu ghibah? Apaka ghibah diperbolehkan dalam Islam? Jika dilarang, apakah ada solusi agar terhindar darinya?
Apa Itu Ghibah?
Ghibah berasal dari bahasa arab yaitu غاب atau الغيبة yang artinya sesuatu yang terhalang dari pandangan. Sedangkan secara istilah adalah membicarakan aib atau kejelekan seseorang, sementara sosok yang dibicarakan tidak ada di tempat.
Baca juga artikel kami Muawiyah Bin Abu Sufyan
Hukum Ghibah
Ghibah adalah perbuatan yang sangat digemari oleh manusia, terutama kaum wanita. Membicarakan kejelekan orang adalah perkara dosa yang mengundang candu. Padahal, Allah sudah melarang umat-Nya untuk melakukan ghibah secara tegas. Sebagaimana firman-Nya dalam Qur’an surat Al-Hujurat:12 yang artinya:
“Wahai orang-orang beriman jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing Sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik…”
Dari ayat diatas sudah sangat jelas, bahwa ghibah dilarang dalam Islam. Ghibah sendiri diumpamakan seperti memakan bangkai saudara sendiri. Bukankah memakan bangkai sangatlah menjijikan? Apalagi ini adalah bangkai saudara sendiri. Lalu, bagaimana caranya agar bisa menahan diri dari ghibah?
Agar Terhindar dari Ghibah
Ghibah dilarang dalam Islam. Oleh karena itu, Islam memiliki beberapa amalan yang dilakukan agar terhindar dari ghibah.
Menurut el-Hosniah dalam bukunya 10 Azab Wanita yang Disaksikan Rasulullah. Cara menghindari ghibah dengan melakukan beberapa amalan ini:
Pertama, Mengingat akan azabnya yang pedih
Mengingat bahwa ghibah merupakan dosa besar yang dilarang dalam Islam. Seperti yang pernah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam saksikan dalam perjalanannya ketika Isra’ Mi’raj. Allah mengazab wanita yang suka mengghibah dengan dua azab, memakan daging tubuhnya sendiri dan mencakar-cakar wajahnya dengan kuku sendiri. Jika dibayangkan sungguh sangat mengerikan, sehingga bisa menghindarkan kita dari ghibah.
Kedua, Merenungi dan mengingat aib sendiri
Manusia tercipta tidak sempurna, memiliki kelebihan juga kekurangan. Sebab itu kita diperintahkan untuk terus mengintropeksi diri. Karena tidak hanya kerabat atau teman yang memiliki kekurangan, akan tetapi diri sendiripun juga memiliki kekurangan tersebut. Dengan mengingat aib diri sendiri tujuannya agar bisa menahan diri dari ghibah.
Ketiga, Beristighfar
Pernahkah terlintas dalam pikiran kita atau tiba-tiba tanpa sadar kita berghibah? Jika itu terjadi maka bersegeralah untuk beristighfar.
Seperti yang dijelaskan Imam Al-Ghazali: “Jika terlanjur ghibah maka beristighfarlah, lalu meminta maaflah kepada orang yang dighibahkan, jika tidak bertemu dengannya maka perbanyaklah mendo’akan dan menyebut kebaikannya”. Itulah cara-cara agar kita terhindar dari ghibah, perkara dosa yang sangat dianggap remeh oleh umat Islam. Semoga kita bisa lebih menjaga lisan kita dari ghibah. Wallahu a’lam bishshowwab.[Ni’mah Nur Syahidah/ An-Najma]