Peran Islam dalam Penyebaran Bahasa Arab
Bahasa Arab memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan peradaban. Saat ini, bahasa Arab menjadi bahasa lebih dari 22 negara di kawasan Timur Tengah dan sebagain daerah Afrika. Bahasa Arab juga menjadi bahasa resmi dan salah satu bahasa internasional dalam PBB.
Ketika Islam menduduki masa-masa keemasan, Islam berperan penting dalam penyebaran bahasa Arab. Contoh kecilnya adalah kitab yang berjudul Al-mukhtasar fii hisab al-jabr wa Al-muqabala (The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing) karya Al-Khawarizmi yang menjadi rujukan oleh bangsa Eropa dalam merumuskan bilangan-bilangan dan kelipatan. Al-Khawarizmi meminjam angka 1-9 dari India dan mengembangkannya dengan menambahkan angka 0 untuk setiap kelipatan. Hal ini membuat angka Arab menjadi sempurna dan menjadi angka internasional.
Islam dan Bahasa Arab
Tak dapat kita pungkiri bahwa bahasa Arab berkaitan erat dengan dunia Islam. Ali bin Abi Thalib selaku Khulafaurrasyidin keempat sabagai pelopor dalam pembuatan kaidah-kaidah bahasa Arab atas perintahnya kepada Abu Al-Aswad Ad-Du’ali. Penemuan inilah yang memudahkan bangsa-bangsa lain mempelajari bahasa Arab. Terutama bangsa-bangsa bekas dominasi Romawi (seperti Suriah, Palestina, Turki, Yordania) dan Persia yang banyak meninggalkan khazanah-kzhazanah keilmuan.
Peran Islam di Era Umawiyah
Di masa pemerintahan Umawiyyah, Khalifah Malik bin Marwan memulai arabisasi negara (ta’rib al-dawlah). kemudian arabisasi administrasi pemerintahan (ta’rib al-dawawin), mata uang, bahkan arabisasi budaya. Khalifah Malik bin Marwan juga menetapkan dinar dan dirham sebagai mata uang resmi. Dari sinilah cikal bakal munculnya ilmu-ilmu dan gerakan intelektual dalam bahasa Arab. Imam As-Sya’bi berkata: “Setiap kali aku berinteraksi dengan seseorang, pastilah aku merasa punya kelebihan yang tidak ia miliki kecuali Abdul Malik bin Marwan.”
Baca juga artikel lainnya Sekularisasi Pendidikan
Peran Islam di Era Abbasiyah
Di bawah kepemimpinan Khalifah Harun Ar-Rasyid didirikanlah Bayt Al-Hikmah (House of wisdom). Pada masa ini dilakukan penerjemahan karya-karya asing dari bangsa-bangsa non Arab (seperti India, Yunani, dan Persia) ke dalam bahasa Arab. Kemudian dilanjutkan oleh anaknya, Khalifah Makmun Ar-Rasyid yang sangat intelek dan terbuka dengan ilmu-ilmu dalam bahasa asing.
Bermunculanlah ilmu-ilmu baru dalam Islam dan bahasa Arab; seperti Sains, Matematika, Geografi, Astronomi dan masih banyak lagi. Begitu juga dengan munculnya penemuan jam, pesawat terbang, angka 0, variable X, teori Aljabar, teori rotasi matahari, pembuatan kalender dan penemuan-penemuan lainnya bersamaan dengan melejitnya pakar, ilmuwan, sejarawan, filsuf, teolog, astronom dari bangsa Arab-non Arab yang mengembangkan dan mengabadikan penemuannya dalam karya-karya berbahasa Arab. Yang Kemudian hari diakui oleh bangsa Eropa atas jasa-jasanya; seperti Ibn Sina (Avicinna), Ibn Haiytam, Al-Khawarizmi, Az-Zaharawi, Ibn Rusyd (Avveroes), Ibn Khaldun.
Bahasa Arab Saat ini
Saat ini, mungkin lebih banyak kita temui disiplin-disiplin ilmu dalam bahasa Inggris. Akan tetapi, perlu kita ingat kontribusi dan peran Islam dan bahasa Arab dalam pengembangan ilmu, hingga saat ini masih kita jumpai bukti nyata dalam kitab-kitab peninggalan dan sejarah yang mencatat kehebatannya. Harapannya, kita semakin terbuka dengan bahasa Arab dan memiliki cita-cita besar seperti Khalifah Malik bin Marwan, Harun Ar-Rasyid, Al-Khawarizi, Ibn Sina, dan masih banyak lagi pahlawan-pahlawan keilmuawan Islam lainnya. Waallahu a’lam. (Fahita/an-najma.com)
Referensi:
Siyar A’lam Nubala 4
Peran Bahasa Arab dalam Pengembangan Ilmu dan Peradaban Islam
Bahasa Arab Sebagai Bahasa Ilmu dan Peradaban: Satu Kajian dari Sudut Keistimewaannya