Mush’ab; Pemuda Kaya, Tampan, dan Incaran Wanita

0

Masa muda atau usia remaja adalah masa dimana seseorang mulai mengenal dan merasakan manisnya dunia cinta. Rasa yang Allah berikan pada tiap hamba yang bernyawa, mulai dari diciptakannya Adam dan Hawa, rasa cinta masih menghampiri hati seorang hamba.

Mencintai adalah fitrah manusia, hal yang pasti dirasakan oleh setiap orang, terutama cinta antara kaum adam dan hawa. Mencintai karna wajahnya yang tampan, hartanya yang banyak, hidup mapan, rumah mewah, mobil bagus, kira-kira seperti itu lelaki idaman dan incaran banyak wanita akhir zaman.

Seorang lelaki yang terlahir dari keluarga kaya, berpenampilan rupawan, memakai pakaian terbaik, semerbak wanginya dan sudah terbiasa dengan kenikmatan dunia yang membuatnya tidak pernah merasakan kesulitan hidup dan kekurangan. Seorang lelaki yang hidup semasa dengan Al-Amin Muhammad ﷺ, seorang lelaki yang ikut andil dalam mendakwahkan Islam, seorang lelaki yang lebih memilih Islam dibandingkan kekayaan harta dan kenikmatan dunia. Beliau adalah Mush’ab bin Umair bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Abdud Dar bin Qushay bin Kilab Al-Abdari Al-Qurasyi.

Masuk Islamnya

Mush’ab bin Umair, pemuda yang hidup di lingkungan jahiliyah, penyembah berhala, pecandu khamr, penggemar pesta dan nyanyian, Allah beri cahaya di hatinya, sehingga ia mampu membedakan manakah agama yang lurus dan mana agama yang menyimpang. Dengan sendirinya ia bertekad dan menguatkan hati untuk memeluk Islam. Ia mendatangi Nabi ﷺ dan menyatakan keIslamannya di rumah Al-Arqam. Kemudian ia menyembunyikan keislamannya sebagaimana sahabat yang lain, untuk menghindari intimidasi dari kafir Quraisy.

Lambat laun keIslaman Mush’ab diketahui oleh kedua orang tuanya yang menyebabkan dirinya dikurung di rumah. Ia mendapat siksaan yang semakin hari semakin bertambah kejam, hingga warna kulitnya berubah disebabkan luka-luka yang menderanya. Tubuhnya mulai terlihat kurus dan tidak ada lagi fasilitas yang dahulu ia rasakan, semuanya telah berubah, ia lebih memilih Islam dibandingkan kenikmatan dunia yang ia rasakan sebelumnya.

Hingga suatu ketika ia mendatangi Rasulullah yang sedang duduk dengan para sahabatnya, dalam keadaan yang memprihatinkan, pakaiannya kasar, tidak menutupi tubuhnya secara sempurna dan kulitnya mengelupas. Semenjak saat itu ia hidup bersama Rasul ﷺ dan para sahabat. Mush’ab memiliki peran penting dalam Islam, ia adalah duta pertama Islam, karena kecerdasan dan keilmuannya yang mendalam Rasulullah mengutusnya untuk mendakwahi penduduk Yatsrib. Ia juga mengikuti setiap peperangan.

Baca juga artikel kami tentang Maryam Jameelah

Mush’ab dalam Peperangan

Mush’ab adalah pemegang panji Islam. Begitu pula pada perang Uhud, ia mendapatkan tugas yang serupa. Di tengah medan Uhud terlihat seseorang dari kaum musyrikin yang memacu kudanya dengan sangat cepat dan menghampiri Mush’ab. Dia mengayunkan pedangnya dan menebas tangan kanan dan kiri Mush’ab kemudian disusul dengan lontaran anak panah yang merobohkan Mush’ab. Orang tersebut adalah Ibnu Qami’ah Al-Laitsi yang mengira Mush’ab adalah Rasulullah ﷺ. Gugurlah Mush’ab bin Umair sebagai syuhada di medan Uhud.

Dialah pemuda yang meninggalkan kemewahan dunia untuk mendapatkan ridha Allah. Setelah perang usai Rasulullah ﷺ melihat jasad Mush’ab bin Umair, yang syahid dengan keadaan yang menyedihkan. Kemudian beliau berhenti dan membacakan ayat:

 مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَىٰ نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا

“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya).” (QS. Al-Ahzab:23)

Mush’ab bin Umair wafat setelah 32 bulan hijrahnya Nabi ﷺ ke Madinah, saat itu usianya 40 tahun.

Wallahu a’lam bisshowab. (Lulu Fitria Ardani/an-najma.com)

Referensi:

Sirah Nabawiyah, Abu Muhammad bin Malik Al-Muafiri.

Hilyatu Auliya, Imam Hafidz Abi Nu’aim Al-Asfihani Asy-syafi’i, jilid 1.

Mush’ab bin Umair, Teladan Bagi Para Pemuda Islam – Cerita kisah cinta penggugah jiwa (kisahmuslim.com)

Leave A Reply

Your email address will not be published.