MUHAMMAD BIN NASHR AL-MARWAZI

0

Muhammad bin Nashir

Nama asli beliau adalah Muhammad bin Nashr bin Hajjaj Al-Marwazi. Kunyahnya Abu Abdillah Al-Marwazi, dinisbatkan ke kota Marwa. Beliau lahir di Baghdad tahun 202 H/817 M. Sedangkan menurut aththabaqath karya Abu Ishaq disebutkan bahwa beliau lahir di Baghdad lalu tumbuh besar di Naisabur kemudian menetap di Samarqandi. 

Beliau seorang ulama madzhab Syafi`i yang bergelar mujtahid mutlak, seorang ilmuwan, ahli ibadah dan ahli hadits. Dikatakan beliau adalah orang yang paling mengetahui perbedaan hukum yang terjadi di antara para sahabat dan setelahnya.

IBADAHNYA

Muhammad bin Ya`qub bin Al-Akhram berkata, “Aku belum pernah melihat orang yang sholat lebih baik dari Muhammad bin Nashr. Ketika ia sedang sholat, tiba-tiba ada lalat penyengat hinggap di telinganya, biarpun darah mengalir, namun dia tidak bergerak mengusir lalat tersebut. Maka sungguh aku dibuat kagum betapa baik dan khusyu`nya dia dalam menunaikan sholat. Dia letakkan dagunya di atas dadanya dan berdiri tegak, dia juga berakhlak terpuji seakan di mukanya terbelah buah delima, di kedua pipinya terdapat bunga mawar dan di janggutnya terdapat sinar bercahaya”.

Baca juga artikel kami Saifuddin Quthuz!

SANJUNGAN ULAMA KEPADANYA

Al-Khatib Al-Baghdadi dengan sanadnya dari seorang amir yang bernama Abu Ibrahim Ismail bin Ahmad, ia berkata, “Pernah suatu ketika aku duduk menghadiri pengadilan perkara di Samarqand bersama saudaraku Ishaq yang duduk di sampingku. Di saat aku sedang duduk itu, tiba-tiba Abu Abdillah Muhammad bin Nashr Al-Mawarzi datang masuk sehingga aku berdiri karena menghormati ilmunya. Ketika beliau keluar saudaraku Ishaq mencela dan mencerca sikapku. Ia berkata kepadaku, “Kamu ini walikota Khurasan, bagaimana kamu berdiri disaat rakyatmu masuk kepadamu? Sungguh, tindakanmu ini dapat mencemarkan kredibilitasmu dan akan berdampak buruk pada politik!”

Karena ucapan saudaraku itulah di malam harinya aku tercenung dengan resah. Dalam tidur aku melihat Nabi shallallahu `alaihi wasallam bersabda kepadaku, “Wahai Ismail, apa yang telah kamu miliki akan tetap menjadi milikmu sebab kamu mengagungkan Muhammad bin Nashr”. Lalu aku menoleh ke arah Ishaq dan beliau bersabda, “Milik Ishaq dan keturunannya akan hilang sebab meremehkan Muhammad bin Nashr”.

GURUNYA

Diantara guru-guru beliau, Yunus bin Abdul A`laa, Ishaq bin Rahawaih, Yahya bin Yahya, Ibrahim Al-Mundhir, dan masih banyak lagi dari ahlul Khurasan, Iraq, Hijaz, Syam, dan Mesir.

MURIDNYA

Sanad kelimuan beliau diteruskan murid-murid beliau yaitu, lsmail bin Muhammad bin Nashr (anaknya), Abu Abdillah bin Al-Akhram, Abul Abbas As-Sarraj, Abu Bakar Al-Jarudi, Abu Ishaq Al-Mawarzi, dan masih banyak lagi.

KARYANYA

Beberapa karya beliau yaitu:

  • Ta`dzim Qodr Ash-Sholat
  • Al-Qosamah
  • Raf`ul Yadain fi Ash-Sholat

WAFATNYA

Muhammad bin Nashr Al-Mawarzi meninggal di Samarqand pada tahun 294 H/906 M. Wallahu a’lam bishawab. (Afifah/an-najma.com)

Refrensi:

Leave A Reply

Your email address will not be published.