#Serial Ramadhan
Perang Badar Kubro
(Hari Pemisah antara Kebenaran dan Kebatilan)
Perang Badar kubro adalah salah satu peperangan terbesar umat Islam. Perang Badar kubro memiliki peran penting dalam sejarah Islam. Perang ini merupakan awal dari rangkaian peristiwa kemenangan yang terjadi dalam sejarah Islam. saking istimewanya perang ini, Al-Quran pun menyebutnya dengan yaumul furqan, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللعّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil, (demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Anfal: 41)
Sebab Terjadinya Perang Badar Kubro
Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan tahun ke dua hijriyah. Dinamakan perang Badar karena peristiwa ini terjadi di wilayah Badar yang terletak 145 km ke arah barat daya dari Madinah. Dalam beberapa kitab sejarah disebutkan bahwa perang Badar ini bermula dari terdengarnya sebuah kabar ke Madinah bahwa Abu Sufyan bin Harb dalam perjalanan pulang berniaga dari Syam. Abu Sufyan bersama kafilah dagangnya membawa harta yang sangat banyak. Harta yang ia bawa berupa 1000 ekor unta yang mana setiap unta membawa barang harta benda milik mereka. Nilainya tidak kurang dari 5000 dinar emas, dan yang mengawalnya tidak kurang dari 40 orang.
Sejak hijrah ke Madinah, kaum muslimin dan kaum Quraisy dilanda suasana perang. Kaum Musyrik Quraisy tak berhenti menghalangi manusia dari jalan Allah, mereka sering melakukan penyiksaan dan penindasan terhadap pemeluk Islam.
Mendengar kabar bahwa Abu Sufyan dan pasukanya pulang dari Syam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberitahukan kepada sahabatnya untuk melakukan penyerangan seraya bersabda, “Ini adalah kafilah dagang Quraisy yang membawa harta benda mereka, hadanglah kafilah itu, semoga Allah memberikan barang rampasan itu kepada kalian.”
Baca lainnya: Keistimewaan Lailatul Qadar
Persiapan peperangan
Peperangan ini dipimpin langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Jika dilihat dari jumlah, pasukan kaum muslimin dan pasukan kaum musyrikin tidaklah seimbang. Kaum muslimin berjumlah 313 hingga 317 orang dan pasukan musyrikin 1000 orang. Kaum muslimin hanya membawa dua ekor kuda, satu kuda dibawa oleh Zubair bin Awwam dan satunya lagi dibawa oleh Miqdad bin Al-Aswad Al-Kindi. Saat itu komando sayap kanan diserahkan kepada Zubair bin Awwam dan sayap kiri diserahkan kepada Miqdad bin Al-Aswad.
Meskipun jumlah kaum muslimin lebih sedikit hal itu tidak mematahkan semangat mereka untuk terus berperang, mereka meyakini bahwa Allah ta’ala akan selalu menolong kaum muslimin. Demikian juga dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, di malam hari yang syahdu sebelum peperangan lantunan dzikir dan doa melekat pada lidah dan hatinya, berharap agar Allah selalu memberikan perlindungan dan pertolongan kepada kaum muslimin.
Mulailah pertempuran di antara dua belah pihak yang didahului dengan duel satu lawan satu yang kemudian dimenangkan oleh perwakilan dari pihak kaum muslimin. Oleh karenanya, kaum musyrikin semakin tertantang untuk memenangkan peperangan ini. Setiap orang berusaha menghunuskan pedangnya di medan peperangan mengharapkan kemenangan.
Tanda-tanda Kemenangan kaum Muslimin
Perang Badar kubro semakin berkecamuk, kegagalan mulai terlihat dari kaum musyrikin, korban berjatuhan di mana-mana bersebabkan serangan dari kaum muslimin, secara perlahan pihak musyrikin mundur sedikit demi sedikit dari kawasan peperangan. Hal tersebut semakin memudahkan kaum muslimin untuk memenangkan peperangan, tak lama kemudian kaum musyrikin benar-benar kalah. Kemenangan diraih oleh kaum muslimin, lantunan takbir terdengar di kawasan peperangan, kaum muslimin merasa gembira dengan kemenangan perang Badar, tak lupa rasa syukur mereka panjatkan kepada Allah Ta’ala yang telah memberikan perlindungan dan pertolongan kepada kaum muslimin. (an-najma.com /Himmasya)