Keistimewaan Lailatul Qadar
Tak terasa begitu cepat Ramadhan akan berlalu. Sudah berapa persenkah maghfiroh yang telah kita dapatkan? Atau kita masih sibuk terhadap perkara dunia hingga kita belum sempat mendapatkannya. Maha Besar Allah, Tuhan Semesta Alam. Begitu sangat cinta dengan hamba-Nya, Ia telah menyiapkan sebuah malam di antara malam-malam mulia untuk hamba-Nya yang belum memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan, bahkan malam itu lebih baik dari seribu bulan, itulah malam Lailatul Qadar. Sungguh begitu cintanya Allah kepada hamba-Nya sehingga Ia memberi kesempatan yang begitu berharga kepada hamba-Nya untuk mendapatkan maghfirohNya.
Istimewanya Lailatul Qadar
Begitu istimewanya malam Lailatul Qadar ini hingga Allah menurunkan surat yang berkaitan dengan malam tersebut ,yaitu surat Al-Qadar. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.”
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
“Tahukah kamu apa malam kemuliaan itu?”
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
“Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan.”
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menyebutkan, “Bahwa Allah Ta’ala telah menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang penuh dengan keberkahan.” Allah menurunkan Al-Qur’an secara menyeluruh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah di langit yang terdekat dengan bumi.
Ialah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Para pentafsir banyak memaknai maksud dari kalimat tersebut, akan tetapi pendapat yang benar adalah pendapat yang dipilih oleh Ibnu Jarir, yaitu amalan (ibadah) yang dilakukan pada malam Lailatul Qadarlebih afdhol daripada ibadah yang dilakukan selama seribu bulan yang didalamnya tidak terdapat malam Lailatul Qadar. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ دَنْبِهِ
“Barangsiapa yang menghidupkan ibadah pada malam Lailatul Qadar dengan keimanan dan keikhlasan mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhori no.1901)
Pada malam ini kemuliaan dan keberkahan melimpah ruwah, sehingga para malaikat turun bersama dengan turunnya keberkahan dan rahmat Allah Ta’ala. Maka, sungguh merugi orang yang melewatkan malam yang mulia ini untuk mendapatkan ampunan dari Sang Pencipta. Bagaimana mungkin kita sebagai manusia yang berlumuran dosa menyia-nyiakan waktu yang begitu sangat berharga yang Allah berikan kepada hamba-Nya sebagai bukti rasa kasih sayang-Nya.
Kesejahteraan Malam Lailatul Qadar
Tidak hanya penuh dengan keberkahan, malam ini pun penuh dengan kesejahteraan hingga terbit fajar. Menurut Qotadah dan Ibnu Zaid kesejahteraan yang dimaksud adalah malam itu diselimuti dengan kebaikan hingga terbit fajar.
Hal ini selaras dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ubadah bin Shamit, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,“Lailatul Qadar (terjadi) pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dan malam itu adalah pada malam ganjil, ke dua puluh sembilan, dua puluh tujuh, dua puluh lima, dua puluh tiga atau malam terakhir di bulan Ramadhan,” dan Rasulullah Sallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu.” (HR. Ahmad)
baca lainnya: Berburu Pahala Di Bulan Ramadhan Ketika Haid
Waktu Malam Lailatul Qadar
Adapun waktu pasti kapan terjadinya malam Lailatul Qadar tidak ada yang mengetahui, akan tetapi ia terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Tepatnya di malam-malam ganjil. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhori)
Oleh karena itu, sudah seharusnya kita lebih memaksimalkan lagi amalan-amalan ibadah kita pada hari-hari terakhir bulan Ramadhan, yaitu dengan tidak menyia-nyiakan malam Lailatul Qadar. Malam yang mulia yang penuh dengan keberkahan dan rahmat Sang Rabb sehingga kita mendapatkan ampunan Allah dengan sempurna. Wallahu A’lam bish Showab. (Indana Lazulfa/an-najma.com)
Barakallah
semoga bermanfaat