Ghozwul Fikri #2
Target Utama Ghozwul fikri
Target utama ghozwul fikri adalah sebagai berikut,
- Menguasai pemerintahan negara muslim, baik mengambil alih secara langsung maupun tidak langsung.
- Mengeksploitasi sumber daya yang ada di negara muslim
- Menjauhkan kaum muslimin dari akidah yang benar
Realita Umat Islam Saat Ini
Faktanya, kebanyakan umat muslim hari ini sangat lemah dalam menghadapi serangan-serangan ghozwul fikri. Bahkan, banyak dari mereka tidak bisa membedakan mana pemikiran yang bersumber dari Islam dan mana pemikiran yang bukan bersumber dari Islam. Ideologi-ideologi yang bukan berasal dari Islam diterima masuk ke tengah-tengah mereka begitu saja tanpa ada filter, yang kemudian menyelisihi syariat Islam. Salah satu contohnya mengenai demokrasi. Padahal demokrasi hanya mau menerima peran manusia,tapi tidak mau menerima peran Allah Ta’ala. Bahkan, ayat-ayat konstitusi dianggap lebih mulia daripada ayat-ayat suci Al-Qur’an. Di lain tempat ada pula yang mendukung fenomena LGBT atas nama Hak Asasi Manusia dan kebebasan berekspresi. Parahnya, pengakuan-pengakuan ini di lontarkan oleh seorang muslim. Mengapa bisa demikian? Karena krisisnya ilmu agama yang benar.
BAGAIMANAKAH UPAYA KITA UNTUK MEMBENTENGI DIRI?
Orang-orang terdahulu membangun benteng-benteng yang kokoh, tembok-tembok yang tinggi bahkan berlapis-lapis , senjata-senjata yang memiliki kapasitas tempur yang tinggi dengan tujuan untuk menghalau serangan musuh-musuh mereka. Ini merupakan sesuatu yang wajar karena memang yang mereka hadapi adalah serangan fisik, mereka bertemu langsung dengan musuh di medan tempur. Namun, lain halnya dengan yang terjadi hari ini peperangan yang dihadapi oleh umat muslim bukanlah peperangan biasa, bahkan lebih berbahaya dari peperangan fisik di medan tempur. Senjata yang digunakan musuh tidak lagi terlihat, namun jumlah korban muslim tak terhitung lagi jumlahnya. Tidak mati fisik tapi, mati pemikiran. Umat Islam hari ini dikepung dari berbagai sisi, mulai dari ideologi liberalisme, pluralisme, sekularisme, feminisme, komunisme, kristenisasi, LGBT, dll.
Maka, upaya kita untuk membentengi diri adalah dengan mempelajari dan memahami ilmu akidah yang benar, serta berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam :
تركتُ فيكم أَمْرَيْنِ لن تَضِلُّوا ما تَمَسَّكْتُمْ بهما : كتابَ اللهِ وسُنَّةَ نبيِّهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ
“Aku meninggalkan untuk kalian dua perkara yang dengan berpegang teguh dengan keduanya kalian tidak akan tersesat yaitu kitabullah (al-Qur’an) dan sunnah nabi-Nya Shallahu ‘Alaihi Wasallam”
Sehingga, kita dapat mengetahui mana ilmu yang benar dan mana ilmu yang salah, mana orang yang berilmu dengan benar dan tidak, mana yang sebenarnya ingin membangun Islam dan mana yang ingin menghancurkan Islam.
baca lainnya: Bahaya Ghazwul Fikri #1
Sejatinya, kebangkitan dan reformasi jiwa tidak dapat dilakukan tanpa melalui pemahaman keilmuan yang benar, karena ilmu adalah asas dari pemahaman dan keimanan. Ilmu yang benar akan menuntun kepada keimanan dan amal yang benar. Sebaliknya, ilmu yang salah akan menuntun kepada pemahaman yang salah. Maka, jika pemahaman sudah salah, bagaimana mungkin amalan seseorang akan benar? Ilmu yang salah akan mengacaukan batas antara Al-Haq dan Al-Bathil. Itulah bahaya jika ilmu keislaman sudah rusak. Halal dan haram pun menjadi kabur. Jadilah manusia tidak mengetahui kebenaran dan kesalahan, bahkan tidak lagi mengenal jalan menuju Allah Ta’ala. Akibatnya, manusia akan terjerumus dalam tindakan yang bathil, tetapi merasa berada dalam kebenaran. Ia tidak sadar, bahwa apa yang ia lakukan adalah salah, naudzubillah.
Wallahu a’lam bisshawab. (Apriana Safitri/an-najma.com)
Referensi
- Muqoror Al-Tsaqofah Al-Islamiyah
- Dr. Abdullah bin Muhammad Abu Syaikh, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 4, Pustaka Imam Syafi’i, Jakarta, 2009
- Imam Malik bin Anas,Al-Muatho, Jilid Pertama, Dar Al-Fikri, Beirut, Lebanon, 1998
- Edgar Hamas, The Incredible Muslim,Cetakan Pertama, Gensa Berilmu, Jawa Barat
- Adian Husaini, Hegemoni Kristen-Barat dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi, Gema Insani, Jakarta, 2006
- Benteng Pemikiran – YouTube Felix Siaw