Serial Qolbun Salim #9
Mengenal Sifat Takabur
Di antara sebab seseorang tidak dapat memasuki surga yaitu adanya sifat takabur dalam dirinya. Seorang muslim tentu tidak ingin dirinya terhalang untuk memasuki surga. Oleh karena itu, mengenal sifat takabur sangatlah penting. Dengan mengenalnya seseorang dapat terhindar dari kejelekan sifat tersebut.
Takabur adalah salah satu sifat yang tercela. Takabur sering kita sebut dengan istilah “sombong”. Makna takabur sendiri yaitu merendahkan orang lain dan menolak sesuatu yang haq (benar). Takabur juga bisa berupa rasa kekaguman terhadap diri sendiri dan sikap suka membesar-besarkan dan menonjolkan diri. Nabi ﷺ telah mendefinisikan kesombongan dalam sabdanya,
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain”.(HR. Muslim no. 91, Abu Dawud no. 4091, dan at-Tirmidzi no. 1999).
Terkadang seringkali kita dapati seseorang memandang orang lain dengan sebelah mata, hal tersebut dikarenakan di dalam hatinya terjangkit sifat takabur. Orang seperti ini banyak kita temukan dalam keseharian kita, contohnya, jika ada seseorang yang mengucapkan salam kepadanya, dia tidak menjawabnya, atau ketika ada seseorang yang menasihatinya dia marah serta lebih memilih untuk tetap berada dalam kilauan dosa dan maksiat, sebab dalam pandangannya orang tersebut tidak pantas untuk menasihatinya. Hal ini juga bisa disebabkan karena hatinya mati dan dikuasai oleh sikap sombongnya.
Kesombongan ini pula yang membuat Abu Jahal menolak seruan dakwah nabi ﷺ. Juga walid bin mughiroh, serta pembesar-pembesar kekafiran sebelum keduanya seperti Fir’aun, Qarun, dan Haman. Sebenarnya Abu Jahal mengerti bahwa beliau yakin Nabi Muhammad ﷺ adalah seorang yang jujur dan tahu beliau adalah utusan Allah ﷻ. Hanya saja dia berkata, “jika Bani Hasyim mengatakan, ‘Kenabian bersama Kami!’ maka apa yang bisa kami katakan?”
Seseorang yang sombong sudah dipastikan akan menolak kebenaran dari seseorang yang menurutnya tidak sebanding dengannya. Lalu dia akan menyelisihinya, karena hal tersebut menurutnya tidak pantas, meskipun sebenarnya ia tahu bahwa hal yang disampaikan oleh orang tersebut adalah kebenaran. Sebagaimana yang tertera dalam al-Qur’an,
فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذَّبُوْنَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِيْنَ بِآياتِ اللهِ يَجْحَدُوْنَ
“Karena sebenarnya mereka bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang dzalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.” (QS. Al-An’am: 33)
Padahal sudah selayaknya bagi seorang muslim untuk menanam benih-benih tawadhu’ (rendah hati) kepada orang lain dan siap untuk menerima kebenaran dari orang lain, walaupun orang tersebut tidak lebih berilmu dan tidak pula lebih bertakwa darinya. Bukankah syariat islam menganjurkan kepada kita untuk selalu mengambil faedah dari semua orang tanpa membeda-bedakannya? Maka dari itu hendaknya kita senantiasa menjauhi sifat sombong ini karena memang sifat ini sangat membahayakan diri kita dan orang lain.
Baca Juga: Waspadalah! Terhadap Predator Amal
Sifat yang Banyak dimiliki Oleh Kaum Wanita
Di antara penyakit mematikan yang menyerang sebagian wanita adalah penyakit takabur, yaitu merasa lebih tinggi, berbangga diri dan suka merendahkan orang lain. Wanita sering kali melakukan kesombongan tanpa mereka sadari. Apalagi wanita adalah makhluk yang sangat berperasaan, yang apabila nafsu sudah menguasai dirinya dia akan lupa bahwa dia adalah makhluk yang lemah. Ini adalah cara setan berupaya untuk merusak akal wanita.
Cobalah kita perhatikan perlakuan wanita yang mungkin memiliki pangkat atau kedudukan yang tinggi, seringkali mereka menghinakan pembantunya dan melihatnya dengan sebelah mata, tidak mau makan bersamanya, berlaku kasar terhadapnya, bahkan merasa gengsi jika duduk, berbicara, dan makan bersamanya. Begitu pula bisa kita lihat cara dia bermuamalah terhadap orang yang status sosialnya paling rendah dalam masyarakat, pekerjaan ataupun umurnya lebih muda darinya.
Seperti yang kita ketahui, setan akan selalu menggoda manusia sampai hari kiamat, apalagi mereka senang menggoda dan menjerumuskan orang-orang yang lemah seperti wanita. Maka dari itu ketika kita sedang sendiri dianjurkan bagi kita untuk membaca al-Qur’an atau memperbanyak amal shalih sehingga dengannya setan tidak sanggup menjerumuskan pikiran kita dan tidak sanggup menggelincirkan waktu luang kita.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghindari sifat ini, salah satunya dengan mengingat tujuan penciptaan kita yakni untuk beribadah kepada Allah. Seseorang yang hatinya sudah tersibukkan dengan kebaikan Insyaallah setan tidak akan bisa menggodanya untuk melakukan sebuah kemaksiatan. Seorang muslim harus senantiasa meng-upgrade dirinya agar tidak salah dalam memilih jalan.
Cara Mengobati Sifat Takabur
Ada banyak cara untuk mengobati hati dari sifat takabur, di antaranya;
1. Ambillah akar pohon kefakiran dan akar Tawadhu’
2. Campurkan dengan akar taubat
3. Masukkan ketiga unsur tersebut ke dalam lesung ridha
4. Haluskan semua unsur itu dengan tumbuk qana’ah
5. Masukkan racikan tadi ke dalam panci ketakwaan
6. Tuangkan air rasa malu ke dalamnya
7. Didihkan air tersebut dengan api mahabbah (kecintaan kepada Allah)
8. Tuangkan hasil racikan tersebut ke dalam cangkir syukur
9. Dinginkan hasil racikan tersebut dengan kipas raja’ (rasa penuh harap)
10. Minumlah ramuan tersebut dengan sendok hamd (pujian kepada Allah).
Insyaallah ketika seseorang mengamalkan hal tersebut sifat takbur dalam hatinya perlahan akan menghilang dan ia akan menjadi hamba yang selalu tawadhu’ dan tidak sombong dalam menyikapi segala hal. Wallahu A’lam bish Shawab (@Diyah Ayu Pitaloka/ an-najma.com)
Referensi: Syaikh Nawawi al-Bantani, Nashoihul ‘Ibad
[…] Baca Juga […]