Memanfaatkan Waktu Untuk Beramal
Mari bermuhasabah, sudahkah waktu kita cukup untuk beramal sholih ?
Diambil dari nasihat Rabi’ah Rahimahullahu Ta’ala kepada Sufyan Ats-Tsauri Rahimahullahu Ta’ala. Ja’far bin Sulaiman berkata bahwa dia mendengar Rabi’ah menasihati Sufyan Ats-tsauri,
“إِنَّمَا أَنْتَ أَيَّامٌ مَعْدُوْدَةٌ، فَإِذَا ذَهَبَ يَوْمٌ ذَهَبَ بَعْضُكَ، وَيُوْشَكُ إِذَا ذَهَبَ الْبَعْضُ أَنْ تَذْهَبَ كُلٍّ وَأَنْتَ تَعْلَمُ، فَاعْمَلْ”
“Sesungguhnya engkau adalah kumpulan hari. Jika satu hari berlalu, maka sebagian dirimu juga akan hilang. Bahkan hampir-hampir sebagian harimu berlalu, lalu hilanglah seluruh dirimu (mati) sedangkan engkau mengetahuinya. Oleh karena itu, beramallah.” (Shifatush Shofwah, 2: 245)
Dalam nasihat di atas kita diajarkan untuk mengisi hari-hari kita yang akan kita lalui dengan menyegerakan kebaikan. Potensi pahala dan kebaikan begitu melimpah dari waktu yang tersedia, tinggal kita memanfaatkan waktu untuk beramal sebelum akhirnya menyesal karena telah berlalu. Karena yang masih hidup hanya mengetahui usia yang sudah dijalani, yang tersisa adalah rahasia.
Baca juga: Menjadi Manusia yang Bermanfaat
Tidak ada yang meragukan bahwa waktu adalah kehidupan. Hari hanyalah jam, menit dan detik. Oleh karena itu, investasikan waktu kita dengan investasi yang optimal, agar kita tidak menyia-nyiakan ke mana harinya pergi dan berusaha menghargai hal tersebut sebagaimana semestinya. Ketika kita berpikir tentang cara menghabiskan waktu, maka pikirkanlah tentang apa yang akan bermanfaat bagi akhirat. Karena hal tersebut jauh lebih bermanfaat bagi kita. Wallahu A’lam bish Shawab (Luthpia Az Zahra/an-najma.com)