Hadiah Bagi yang Bersabar

0

Hadiah biasanya diberikan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang didapat. Lalu bagaimana dengan hadiah bagi hamba yang bersabar? Tentunya hadiah tersebut sangat istimewa, sepadan dengan beratnya menahan kesabaran.

Ibnu Katsir Rahimahullah berkata:

وَ مَنْ أَصَابَتْهُ مُصِيْبَةً فَعَلِمَ أَنَّهَا بِقَضَاءِ اللهِ وَ قَدَرَهُ فَصَبَرَ وَ احْتَسَبَ وَ اسْتَسْلَمَ بِقَضَاءِ اللهِ هَدَى اللهُ قَلْبَهُ

Siapa yang tertimpa musibah, kemudian ia meyakini bahwa itu berasal dari ketentuan dan takdir Allah, lantas dia bersabar, berihtisab (mengharap pahala dari Allah) dan menyerahkan semuanya kepada takdir Allah. Niscaya Allah akan memberi kalbunya hidayah”.

Dapat dipetik dari ungkapkan Ibnu Katsir Rahimahullah di atas, bahwasanya Allah memberikan tiga pahala yang luar biasa bagi orang yang bersabar yaitu:

  1. Pujian Allah kepada orang-orang yang bersabar
  2. Rahmat Allah untuk orang-orang yang bersabar
  3. Hadiah hidayah dari Allah sang Maha Pemurah

Allah Ta’ala berfirman dalam surat az-Zumar ayat sepuluh, yaitu;

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Hanya orang-orang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas”

Jika amalan lain bisa dilipat gandakan menjadi 10 sampai 700 kali lipat. Berbeda halnya dengan pahala kesabaran, yang mana Allah tuliskan pahalanya tanpa batas maksimal. Artinya, pahala yang diraih oleh orang-orang yang bersabar atas takdir dan ketentuan Allah tidak terhitung oleh bilangan dan tidak terhingga oleh angan. Sungguh keuntungan yang amat luar biasa. Walau kesabaran yang dirasakan amat pahit bagaikan brotowali, namun hasil dari kesabaran lebih manis dari madu.

Telusuri lainnya

Ketika begitu banyak keluhan tentang batas kesabaran, hingga hati ini bergumam “sampai kapan kita harus bersabar, sabar kan ada batasnya”. Saat itulah kita harus mengetahui bahwa kesabaran tidak terbatas. Tidak akan berhenti bersabar sampai seseorang itu menemui ajalnya. Maka ketika Rasulullah mengabarkan bahwa akan ada suatu masa dimana para pemimpin mementingkan diri sendiri dan mengabaikan rakyatnya, hingga rakyat mengeluhkan hal tersebut maka Rasulullah bersabda:

فَاصْبِرُوا حَتَى تَلَقُّوْنِيْ عَلىَ الْحَوْضِ

“Bersabarlah sampai kalian bertemu denganku di telaga al-Haud” (HR. Al-Bukhari)

Hadits di atas menunjukkan bahwa seorang hamba akan mencapai batas maksimal kesabarannya jika ajal sudah menjemputnya. Artinya, selama nyawa belum terpisah dari raga maka sudah menjadi keharusan untuk tetap bersabar atas setiap takdir dan ketentuan yang sudah Allah tetapkan. Wallahu A’lam bish Shawab (Anisah Dyah Ayu/ an-najma.com)

No Comments
  1. […] Baca juga […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.