Hidup Secara Seimbang

Imam Hasan al-Bashri, seorang tabi’in yang wafat pada tahun 110 H pada usia 88 tahun, berkata: “Jangan membenci musibah yang menimpamu, karena apa yang kamu benci bisa menjadi solusi bagimu. Dan apa yang kamu sukai bisa jadi penyebab kehancuranmu.”

Sebelumnya teman-teman pernah enggak sih berfikir kenapa sih Allah kasih musibah sama kita? Iya, karena kemungkinan Allah ingin menegur kita. Supaya apa? supaya kita tidak lalai dari ketentuan-ketentuan syariat, karena bisa jadi pada saat kita terkena musibah kita sedang lalai kepada Allah.

Kemudian, saat kita sedang terkena musibah kita datang kepada Allah dengan segala permintaan, jadi seakan-akan kita datang kepada Allah saat butuhnya saja. Kira-kira gimana rasanya kalo ada teman yang datang ke kita kalau butuh doang?  Ya teman-teman sekalian pasti tau betul gimana rasanya kan😊!!!.  Sebenarnya musibah itu bisa jadi kita yang mendatangkan, sebagaimana firman Allah dalam surat asy-Syura: 30 yang artinya, “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu.”

Baca juga: Berharap Kepada Manusia

Sebagaimana juga firman Allah dalam surat Al-Baqarah: 216 yang insyaAllah teman-teman sekalian pasti sudah hafal dan sangat familiar.

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوْا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوْا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu itu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, sedangkan itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”

Di sisi lain ayat tersebut mengajarkan kepada kita bahwa sesuatu yang tidak disukai belum tentu tidak baik atau justru itulah yang terbaik. Demikian pula ketetapan atau takdir Allah. Jika suatu takdir sangat engkau sukai, berhati-hatilah agar tidak terjerumus kepada dosa karena bisa membawa keburukan. Wallahu A’lam. (Qori Fauziyah/ an-najma.com)