Mengenal Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah #2
Dalam kesempatan pertama, kita telah membahas tentang penulis, matan, dan syarh dari kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah. Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas isi dari kitab tersebut.
Syarh Basmalah
[Basmalah] Penulis rahimahullah memulai kitabnya dengan basmalah. Hal ini ditunjukkan sebagai bentuk ittiba’ (mengikuti) Al-Qur’an dan Sunnah. Sebab kitabullah dimulai dengan basmalah. Di samping itu, penulis mengamalkan sebuah hadits yang artinya, “setiap urusan penting yang tidak dimulai dengan menyebut nama Allah maka ia terputus.” Penulis juga meneladani perbuatan Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wassallam, sebab beliau mengawali setiap tulisan beliau dengan basmalah.
[Ar-Rahman] Ar-Rahman adalah salah satu nama yang dikhususkan bagi Allah. Nama tersebut tidak boleh digunakan untuk menyebut selain-Nya. Ar-Rahman berarti “Yang memiliki sifat kasih sayang yang luas.”
[Ar-Rahim] Ar-Rahim, nama tersebut berarti “Yang memiliki sifat kasih sayang yang terus menerus.” Nama ini dapat digunakan untuk selain-Nya. Ar-Rahman adalah “Yang memiliki kasih sayang yang luas”, sedangkan Ar-Rahim adalah “Yang memiliki sifat kasih sayang kepada siapa saja diantara hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya”. Hal ini selaras dengan firman Allah Ta’ala yang artinya, “Allah mengadzab siapa yang dikehendaki-Nya, dan memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-’Ankabut: 21)
[Rahimakallah] Rahimakallah artinya, “semoga Allah melimpahkan rahmat kepadamu, sehingga kamu mendapatkan kebutuhan yang kamu cari dan selamat dari bahaya yang kamu hindari.” Kalimat ini mengandung makna, “semoga Allah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu, memberikan pertolongan kepadamu serta melindungimu dari dosa-dosa di masa mendatang.” Hal ini jika permohonan rahmat diucapkan untuk diri sendiri. Adapun jika permohonan rahmat digabung dengan maghfirah, maka maghfirah artinya ampunan terhadap dosa-dosa di masa lalu, sedangkan rahmat adalah pertolongan untuk melaksanakan kebaikan dan keselamatan dari dosa-dosa di masa mendatang. Do’a yang diucapkan oleh penulis rahimahullah tersebut menunjukkan perhatian dan kasih sayang beliau kepada pembaca bahwa beliau bertujuan baik kepada pembaca.
Tingkatan Pengetahuan
Ilmu adalah mengetahui sesuatu dengan hakikatnya, dengan seyakin-yakinnya. Ilmu merupakan lawan dari kebodohan. Ilmu pengetahuan memiliki enam tingkatan, di antaranya;
- Al-Ilmu, yaitu mengetahui sesuatu dengan hakikatnya, dengan seyakin-yakinnya.
- Al-Jahlu Al-Basith, yaitu sebuah ketidaktahuan mengenai sesuatu atau sesuatu tersebut berbeda dari hakikatnya.
- Al-Jahlu Al-Murakkab, yaitu mengetahui sesuatu berbeda dengan hakikatnya.
- Al-Wahmu, yaitu pengetahuan tentang sesuatu dengan kemungkinan kuat mengenai kebalikannya.
- Asy-Syakk, yaitu pengetahuan tentang sesuatu dengan kemungkinan yang sama dengan kebalikannya.
- Adh-Dhan, yaitu pengetahuan tentang sesuatu dengan kemungkinan lemah mengenai kebalikannya.
Secara mendasar, ilmu dibagi menjadi 2, yaitu ilmu dharuri dan ilmu nadhari. Adapun ilmu dharuri adalah ilmu yang objek pengetahuan di dalamnya bersifat semi pasti, tidak perlu pemikiran dan pembuktian. Misalnya, pengetahuan bahwa api itu panas. Sedangkan ilmu nadhari adalah ilmu yang objek pengetahuan di dalamnya masih membutuhkan pemikiran dan pembuktian. Misalnya, pengetahuan mengenai kewajiban berniat dalam berwudhu.
Baca Juga: Husnuzhan, Satu Dari Akhlak Mulia Bagi Seorang Muslim
Begitulah muqaddimah yang disampaikan oleh penulis kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah rahimahullah, di episode selanjutnya akan dipaparkan Al-Ushul Ats-Tsalatsah (tiga dasar pokok agama), yakni penjelasan tentang pengenalan terhadap Allah, Rasulullah, dan Dinul Islam, yang mana tiga dasar pokok tersebut akan ditanyakan oleh malaikat kubur kepada setiap manusia ketika ia telah masuk dalam kuburnya. Semoga Allah menerima amal-amal kita dan menghapus dosa-dosa kita yang telah lalu. Wallahu A’lam. Barakallah fiikum. (Ustadz Tengku Azhar/ an-najma.com)
Baca artikel sebelumnya: Mengenal Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah #1
[…] baca sebelumnya […]
[…] Mengenal Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah : Syarh Basmalah […]