Pahala Mengalir Meski Terhalang Untuk Ibadah
Pahala tetap mengalir meski terhalang untuk melakukan ibadah, mungkinkah? Dalam suatu riwayat disebutkan sebagai berikut;
عَنْ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِي رَضِيَ اللهً عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: إِذَا مَرَضَ العَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مَا كَانَ يَعْمَلُ صَحِيْحًا مُقِيْمًا
“Jika seorang ahli ibadah jatuh sakit atau dalam perjalanan ia tetap diberi pahala ibadah sebagaimana ketika ia sehat atau sebagaimana ketika ia tidak dalam perjalanan”. (HR. Bukhari: 2996)
Diantara nikmat besar yang Allah anugerahkan kepada hamba-Nya yang beriman adalah tetapnya pahala bagi siapa saja yang senantiasa melakukan amal ibadah secara rutin. Meskipun amalan tersebut tidak dilakukan dengan sempurna karena sakit atau dalam perjalanan maka Allah catat baginya pahala yang sempurna. Karena Allah Maha Mengetahui seandainya tidak ada udzur sakit atau sedang dalam perjalanan pasti ia akan melakukan amalan tersebut secara sempurna. baca juga
Terkhusus ketika ia sakit, maka baginya pahala yang sempurna seperti ketika ia sehat dan pahala tersebut akan bertambah jika ia ridha dan bersabar tehadap sakit yang menimpanya. Begitu pula ketika ia melakukan suatu perjalanan, ia akan mendapatkan tambahan pahala dalam safarnya jika ia melakukan kebaikan, memberikan nasehat, ataupun melakukan safar karena haji, umrah atau jihad.
Termasuk juga dalam hadits ini yaitu ketika seorang ahli ibadah terbiasa melakukan suatu amalan dan terhalang oleh amalan lain yang lebih utama dan tidak bisa dikerjakan dalam satu waktu maka baginya pahala yang sempurna sesuai dengan apa yang telah ia niatkan. Wallahu A’lam bish Shawab (Aisyah/ an-najma.com) kunjungi juga
Referensi:
Syaikh Abdurrahman bin Nasir As-sa’di, Bahjah Al-Qulub Al-Abrar wa Qurratu A’yun Al-Akhyar, Dar Al-kutub Al-Ilmiyah, Beirut, 2002.
[…] baca juga […]